Selasa, 06 Oktober 2020

Perkembangan sistem pembayaran digital pada era revolusi 4.0 di Indonesia

 

Perkembangan sistem pembayaran digital pada era revolusi 4.0 di Indonesia

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang demikian mengagumkan tersebut memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas. Ringkas kata kemajuan teknologi saat ini benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Mengenai perkembangan ilmu di zaman kontemporer berarti menggambarkan aplikasi ilmu dan teknologi dalam berbagai sektor kehidupan. Hal tersebut menjadi salah satu karakteristik utama dari ilmu di zaman kontemporer yang dalam kerangka umumnya sekaligus menjadi persamaan sifat perkembangan ilmu zaman kontemporer. Satu hal yang tak sulit untuk disepakati, bahwa hampir semua sisi kehidupan manusia modern telah disentuh oleh berbagai efek perkembangan ilmu dan teknologi. Salah satunya yaitu sektor ekonomi yang membutuhkan dan mendapat sentuhan teknolog

Pesatnya perkembangan teknologi memberikan pengaruh terhadap perkembangan sistem pembayaran dalam transaksi bisnis terutama dalam menjaga kesinambungan hubungan bisnis para pihak.7Sistem pembayaran yangmerupakan salah satu pilar penopang stabilitas sistemkeuangan telah berkembang, yang semula hanya menggunakan uang tunai, kini sudah merambah pada sistem pembayaran digital atau bisa disebut sebagai electronic money (e-money).8 Kemajuan teknologi dalam sistempembayaran menggeser peranan uang tunai (currency) sebagai alat pembayaran kedalam bentuk pembayaran non tunai yang yang lebih efisien dan ekonomis. Pembayarannon tunai umumnya dilakukan tidak dengan menggunakan uang sebagai alatpembayaran melainkan dengan cara transfer antar bank ataupun transfer intra bankmelalui jaringan internal bank sendiri. Selain itu pembayaran non tunai juga dapatdilakukan dengan menggunakan kartu sebagai alat pembayaran, misalnya denganmenggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit.

Era revolusi industri 4.010 ini menunjukkan semakin meningkatnya teknologi yang berpengaruh terhadap sistem pembayaran dengan beragam aplikasi yang digunakan masyarakat sebagai sarana pembayaran non-tunai. Aplikasi pembayaran digital yang sekarang sedang marak di masyarakat antara lainOVO, GO-PAY, danDANA11. Kegunaan aplikasi tersebut yaitu untuk mempermudah transaksi di berbagai macam aktivitas contohnya untuk pembayaran ojek online, pesan antar makanan, pembayaran tagihan listrik/telepon, pembayaran PDAM, dan masih banyak lagi kemudahan yang dihasilkan oleh aplikasi pembayaran digital.

Melihat dari banyaknya praktik yang ada, sistem pembayaran digital sangat efisien dalam penggunaannya. Meskipun demikian masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menggunakan fasilitas ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya pengguna uang cash untuk membayar barang atau jasa. Konsumen pengguna sistem pembayaran digital saat ini umumnya didominasi oleh masyarakat kelas menengah hingga menengah atas, maupun masyarakat yang sudah melek teknologi.Sehingga pemerataan penggunaan uang elektronik di Indonesia dirasa masih kurang. Program less cash society yang dicanangkan oleh pemerintah sendiri merupakan bagian dari persiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi persaingan global terutama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah disetujui sejak Januari 2016. Oleh karena itu, meminimalisir penggunaan uang tunai merupakan salah satu cara agar nilai mata uang tidak jatuh dan tetap stabil.

Pandangan Islam mengenai perkembangan sistem pembayaran digital di era revolusi industri 4.0 sangat tepat untuk mengantisipasi terjadinya kasus riba dan ghoror yang saat ini sudah dianggap tabu di kalangan masyarakat. Dimana sistem pembayaran dibuat secara transparansi di setiap transaksi yang dilakukan agar tidak terjadi manipulasi biaya yang digunakan untuk keuntungan pribadi.

 

1.2 Rumusan Masalah

1.      Pengertian Digital Payment

2.      Keuntungan Digital Payment

3.      Perkembangan Digital Payment di indonesia

 

1.3 Tujuan Penelitian

1.      Mengetahui Pengertian Digital Paymment dan Keuntungan dari Digital Payment

2.      Mengetahui Perkembangan di Indonesia

 

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Digital Payment

Saat ini peran uang kartal atau uang fisik sudah kehilangan pamornya. Seiring dengan era digital yang semakin berkembang, sudah banyak transaksi yang dilakukan melalui dunia virtual. Sehingga menjadikan uang tunai dinilai kurang efisien. Digital payment saat ini dinilai lebih praktis, mudah dan aman. Sehingga semakin menjadi tren yang mewabah.

Kadang bukan preferensi konsumen sendiri untuk menerapkan pembayaran digital. Tetapi banyaknya promosi dan kebutuhan yang tersedia hanya secara online sehingga menuntut para konsumen ikut serta dalam tren pembayaran digital.

Digital payment atau yang sering disebut dengan pembayaran digital merupakan jenis pembayaran yang memanfaatkan media elektronik. Seperti internet banking, sms, mobile banking, dompet elektronik dan lain sebagainya. Di dalam sistem pembayaran digital ini semakin hari popularitasnya semakin berkembang. Dengan menggunakan pembayaran digital memungkinkan seseorang membayar tagihan listrik, tagihan kartu kredit, cicilan rumah, tagihan air dan lain sebagainya secara otomatis.

 

2.2  Keuntungan Digital Payment

Dengan menerapkan pembayaran digital artinya tugas seseorang akan berkurang setiap bulan. Dengan menggunakan sistem otomatisasi pembayaran serta teknologi yang ada di dalam digital payment. Pastinya keuntungan penggunaan pembayaran digital ini tidak cukup sampai disitu saja. Ada banyak sekali keuntungan yang bisa anda dapatkan di antaranya adalah:

·                  Keamanan Transaksi

Saat ini sudah bukan rahasia lagi jika terlalu banyak membawa uang tunai bisa meningkatkan risiko dicuri, hilang atau dirampok. Dengan menggunakan pembayaran digital atau uang elektronik, maka ini bisa dijadikan sebagai solusi untuk menghindari risiko tersebut. Sebab sebuah situs e-banking wajib memenuhi standar keamanan yang cukup ketat. Sehingga ini menjamin nasabah bank bahwa di dalam setiap layanan yang disediakan, pihak bank hanya bisa dimanfaatkan bagi mereka yang benar-benar berhak.

Untuk itu, saat ini pihak bank sudah menggunakan teknik pengamanan yang sering dipakai di dalam e-banking. Yaitu dengan menggunakan Secure Socket Layer atau protokol HTTPS. Ini menjadi salah satu hal wajib yang harus ada di dalam situs internet banking. Sehingga anda harus memeriksa alamat situs yang diakses apakah menerapkan HTTPS atau HTTP saja.

·                  Transaksi Lebih Nyaman

Selain aman, transaksi dengan menggunakan pembayaran digital juga menawarkan kenyamanan. Dengan menggunakan pembayaran digital, maka anda kemungkinan bisa melakukan transaksi tanpa harus pindah tempat. Sehingga anda dapat melakukan pembelian barang atau pembayaran langsung dari rumah. Bahkan di sela-sela kesibukan kerja.

Saat anda menggunakan pembayaran digital, anda cukup membayar senilai barang yang anda minta saja. Anda tak perlu membayar lebih tinggi, sebab pembulatan ke atas dari nilai uang yang tidak genap.

·                  Transaksi Lebih Praktis dan Mudah

Sudah jelas bahwa sistem digital payment akan lebih mudah dan lebih praktis jika dibandingkan dengan pembayaran tunai. Sehingga para pengguna kartu pembayaran digital sangat paham tentang sistem tersebut. Karena sistem ini bisa mempersingkat proses dari pembayaran. Sebab anda hanya butuh satu kartu yang digesek atau di tap tanpa perlu repot merogoh uang ke dalam tas atau dompet. Sesudah pembayaran anda dan juga kasir tidak perlu repot untuk menghitung uang kembalian.

·                  Produk Beragam

Keunggulan lain adalah tersedianya produk yang beragam seperti kartu kredit, flazz card, dompet elektronik, internet banking, electronic money, mobile banking dan lain sebagainya. Semua produk ini bisa dipakai untuk transaksi yang mudah, aman dan cepat.

Berbagai macam produk tersebut dapat dipakai untuk berbagai layanan yang berhubungan dengan kebutuhan manusia sehari-hari. Seperti membayar tagihan air tiap bulan, membayar tagihan listrik, tagihan telepon, kartu kredit, tagihan internet dan lain sebagainya. Hanya dari tempat anda berdiri, anda dapat membayar semua kebutuhan rutin anda. Belanja baju, makanan, pulsa bisa dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkan digital payment ini.

2.3  Perkembangan Digital Payment

·         1887 Kartu kredit muncul dalam novel “Looking Backward”

Digital payment adalah salah satu bentuk mobile payment yang kini sedang naik daun. Namun, transaksi digital sudah dimulai lebih awal lagi, yaitu pembayaran dengan kartu debit dan kredit.

Banyak yang menyakini konsep kartu kredit sudah muncul melalui novel Looking Backward pada tahun 1887. Meski, tidak secara gamblang menyebut kartu kredit, namun konsep yang diceritakan memiliki kesetaraan serta kesamaan dengan kartu debit yang kita kenal sekarang.

pada awalnya pun, sistem kredit tidak menggunakan plastik seperti sekarang, melainkan koin ataupun token. Kartu kredit dari plastik yang kita gunakan sekarang baru mulai dikenal pada 1950-an ketika pemegang kartu Diners Club sudah mencapai 2.000 orang, Diners Club mulai memanfaatkan kartu ini sebagai alat transaksi dengan sistem kredit.

Namun, gagasan kartu kredit sebagai sistem hutang belum benar-benar terealisasi sempurna sampai peluncuran kartu yang kini kita kenal dengan nama Visa dan MasterCard pada pertengahan hingga akhir 1960-an.

·         1969 Internet Hadir memulai era digital

Perkembangan dunia digital termasuk digital payment tak terlepas dari dimulainya era internet. Jika tidak ada internet maka tidak akan ada sistem-sistem pembayaran yang bersifat digital dan juga mobile. Jadi, sejarah digital payment berhubungan erat dengan sejarah internet.

Sejarah internet sendiri dimulai pada 1969 oleh ARPANET, sebuah jaringan militer yang awalnya dibuat selama periode perang Vietnam. Namun, teknologi ini kemudian dikenal lebih luas pada tahun 1969 ketika Tim Berners-Lee mulai menciptakan apa yang kini kita kenal dengan istilah halaman internet dan juga situs yang mempermudah kita menemukan dan membagikan informasi melalui internet. Dari sinilah kemudian internet berkembang menjadi media perdagangan (e-Commerce) pada pertengahan 1990-an.

·         1983 Ide Uang elektronik mulai di temukan

Pada awalnya, konsep uang elektronik hanyalah sebuah gagasan. Adalah David Lee Chaum yang awalnya mengemukakan ide mengenai digital cash dalam makalah penelitiannya. Usulan dari Chaum ini memungkinkan masyarakat memiliki uang secara digital melalui bank dan membelanjakannya secara offline.

Pada 1988 bersama Amos Fiat dan Moni Naor, ia mengembangkan gagasan ini untuk memungkinkan transaksi offline menggunakan uang elektronik yang mampu dideteksi dan dilacak.

Hingga pada 1990 ia membangun perusahaan uang elektronik bernama DigiCash di Amsterdam untuk mewujudkan ide dari gagasannya. Namun sayang, perusahaan ini kemudian mengalami kebangkrutan pada 1998 dan Chaum memutuskan untuk meninggalkan perusahaan ini setahun setelahnya.

·         1994 – Online Banking dan era E-Commerce

Berkembangnya internet juga memicu perkembangan berbagai sarana prasarana secara online, termasuk sistem pembayaran. Sistem pembayaran secara online sendiri mulai beroperasi sejak tahun 1990-an

Meskipun sistem online masih sangat tidak user-friendly, hal itu tidak menghentikan Stanford Federal Credit Union untuk menjadi institusi pertama yang menawarkan layanan online banking di tahun 1994.Di dekade ini, pemain besar dalam digital payment adalah Milicent dan Ecash yang didirikan pada 1995 dan 1996. Sebagian besar layanan keuangan online pada masa ini menggunakan sistem micro payment. Di era yang sama, Amazon, salah satu pioneer dari e-Commerce didirikan tepatnya pada 1994. Hal tersebut juga berdampak pada perkembangan transaksi secara online.

·         1998 Paypal

Di akhir era 1990-an tepatnya pada 1998, Paypal memulai sistem mobile payment dengan transaksi nirkabel. Namun setelahnya, Paypal berfokus pada sistem transaksi online dan menjadi semakin besar setelah digunakan oleh para pelanggan eBay (perusahaan lelang online).

Seiring berkembangnya Paypal dan inovasi-inovasi yang ditawarkan, eBay mulai merasa terancam dan menciptakan sistem pembayaran online-nya sendiri. Billpoint. Billpoint sendiri bisa dikatakan menjiplak sistem utama dari Paypal.

Billpoint kemudian mulai mencoba memonopoli segala bentuk transaksi yang ada di eBay. Namun, ternyata hal ini tidak berhasil dan berakhir dengan diakuisisinya Paypal oleh eBay.

Bersama eBay, Paypal menyadari terlalu sia-sia jika mereka hanya melayani para pelanggan di eBay saja. Sehingga pada 2014, di tahun yang sama dengan peluncuran Apple Pay oleh Apple, eBay mengumumkan perpisahannya dengan Paypal.

Setelah itu, industri mobile payment semakin menggeliat dengan munculnya raksasa-raksasa lainnya. Seperti Alipay yang akhirnya mampu mengalakan Paypal dan menjadi sistem mobile payment terbesar dengan total nilai transaksi hingga 150 miliyar USD pada 2013!

 

·         Digital Payment kini

Di akhir era 1990-an tepatnya pada 1998, Paypal memulai sistem mobile payment dengan transaksi nirkabel. Namun setelahnya, Paypal berfokus pada sistem transaksi online dan menjadi semakin besar setelah digunakan oleh para pelanggan eBay (perusahaan lelang online).

Seiring berkembangnya Paypal dan inovasi-inovasi yang ditawarkan, eBay mulai merasa terancam dan menciptakan sistem pembayaran online-nya sendiri. Billpoint. Billpoint sendiri bisa dikatakan menjiplak sistem utama dari Paypal.

Billpoint kemudian mulai mencoba memonopoli segala bentuk transaksi yang ada di eBay. Namun, ternyata hal ini tidak berhasil dan berakhir dengan diakuisisinya Paypal oleh eBay.

Bersama eBay, Paypal menyadari terlalu sia-sia jika mereka hanya melayani para pelanggan di eBay saja. Sehingga pada 2014, di tahun yang sama dengan peluncuran Apple Pay oleh Apple, eBay mengumumkan perpisahannya dengan Paypal.

Setelah itu, industri mobile payment semakin menggeliat dengan munculnya raksasa-raksasa lainnya. Seperti Alipay yang akhirnya mampu mengalakan Paypal dan menjadi sistem mobile payment terbesar dengan total nilai transaksi hingga 150 miliyar USD pada 2013!

 

2.4  Perkembangan Digital Payment Di Indonesia

Dari waktu ke waktu, industri digital di berbagai negara semakin memperlihatkan perkembangannya termasuk di Indonesia. Hal ini cukup berdampak besar pada perkembangan digital payment Indonesia yang semakin beragam. Berbagai digital payment yang banyak digunakan saat ini diantaranya uang elektronik atau e-money, digital wallet atau e-wallet seperti T-Cash dan XL Tunai, dan masih banyak jenis yang lainnya.

Seiring dengan perkembangan transaksi tersebut, saat ini masyarakat di Indonesia terutama yang tinggal di daerah perkotaan sudah mulai menggunakan metode transaksi non tunai. Riset menunjukan pada tahun 2017 sebanyak 55,80 % mempunyai uang elektronik atau e-money selama setahun kurang. Selain itu, kurang lebih sebanyak 42,43 % responden menyatakan bahwa uang elektronik cukup membantu dalam hal mengendalikan pengeluaran.

Perkembangan digital payment di indonesia di bagi ke dalam 3 perkembangan

  • Penerbitan payment cards

Perkembangan digital payment di Indonesia diawali dengan penerbitan payment cards. Payment cards ini berbentuk seperti kartu kredit untuk digunakan sebagai alat pembayaran. Kartu pembayaran ini sudah populer sejak tahun 1980-an dan dihadirkan untuk menggantikan pembayaran tunai.

Bagi orang yang sering bepergian ke luar negeri, kartu kredit dan kartu debit menjadi salah satu media pembayaran paling praktis. Seiring dengan banyaknya masyarakat yang tertarik menggunakan kartu kredit ini, banyak juga perbankan yang menawarkan beragam fitur dan diskon khusus untuk para penggunanya.

Tercatat sepanjang tahun 2016, Bank Indonesia mengatakan sudah terjadi transaksi Rp. 5.623,91 triliun menggunakan jenis kartu debit atau ATM. Sementara untuk transaksi yang menggunakan kartu kredit di tahun 2016 mencapai Rp. 281 triliun. Terakhir, untuk proses transaksi menggunakan e-monet tercatat sebanyak Rp. 7,06 triliun.

  • Digital payment masa kini

Setelah kehadiran payment cards, digital payment di Indonesia mengalami perubahan dengan hadirnya m-banking atau e-banking. Dimulai pada tahun 2001, BCA (Bank Central Asia) mengoperasikan e-banking secara masif via situs Klik BCA.

Kehadiran m-banking dan e-banking semakin diminati masyarakat di Indonesia terutama bagi mereka yang gemar berbelanja online di platform e-commerce. Sebagai contoh, Bank BNI (Bank Nasional Indonesia) mencatat pertumbuhan transaksi internet banking yang melonjak mencapai 50% dan mobile banking yang tumbuh 40%.

Payment cards mulai berevolusi menjadi e-money atau uang elektronik. Menurut Peraturan Bank Indonesia tentang uang elektronik, e-money merupakan nilai uang yang disimpan secara elektronik dalam media seperti server atau chip.

E-money berbasis chip biasanya tersedia dalam bentuk kartu yang langsung dikeluarkan oleh perbankan, seperti E-Money Mandiri, TapCash BNI, Flazz BCA, Brizzi BRI, dan yang lainnya. Sementara untuk e-money berbasis server yang lebih dikenal dengan e-wallet contohnya Tcash Telkomsel, Go-Pay Go-Jek, dan lain-lain.

  • Digital payment di masa depan

Di negara lain, istilah cryptocurrency dan mata uang digital tentunya bukanlah hal yang asing lagi. Bahkan cryptocurrency yang merupakan bentuk digital payment ini sudah berkembang dengan pesat, hanya saja di Indonesia metode payment yang satu ini belum terkenal dan sepopuler payment cards. Meskipun demikian, cryptocurrency diyakini akan menjadi bentuk digital payment Indonesia masa depan.

 

 

BAB 3

Penutup

3.1   Kesimpulan

Perkembangan digital payment di masa kini sangatlah pesat, era globalisasi saat ini memungkinkan itu terjadi, banyak orang yang terbantu dengan adanya digital payment ini, mulai dari kemudahan akses, fleksibel bisa di mana saja, dan keaamanan yang terjamin

Pengenalan sistem pembayaran digital seperti ini juga harus terus digerakan, agar seluruh lapisan masyarakat bisa memanfaatkan sitem pembayaran ini agar roda perekinomian terus berputar dan perekonomian indonesia juga semakin modern dan tidak tertinggal dengan negara lain.

3.2     Saran

1.      Pengawasan terhadap digital payment

2.      Pengamanan akun pembayaran agar bebas dari peretasan

 

Daftar Pustaka

https://blog.mtarget.co/perkembangan-digital-marketing-di-indonesia/

http://eprints.ums.ac.id/40334/5/BAB%20I.pdf

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/RS1_2017_1_890_Bab1.pdf

https://mpaycoid.wordpress.com/2017/03/02/sejarah-digital-payment/

2 komentar:

  1. Setelah kehadiran payment cards, digital payment di Indonesia mengalami perubahan dengan hadirnya m-banking atau e-banking. Dimulai pada tahun 2001, BCA (Bank Central Asia) mengoperasikan e-banking secara masif via situs Klik BCA Transfer LinkAja ke Shopeepay

    BalasHapus

SISTEM INFORMASI DAN RISET PEMASARAN GLOBAL SISTEM INFORMASI

  SISTEM INFORMASI DAN RISET PEMASARAN GLOBAL SISTEM INFORMASI   PENGERTIAN SISTEM  INFORMASI                Sistem   Informasi  (SI...