Perkembangan sistem pembayaran digital pada era revolusi 4.0 di Indonesia
Bab
1
Pendahuluan
1.1
Latar belakang
Perkembangan
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang demikian mengagumkan tersebut
memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang
cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer,
seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai
bidang ilmu dan aktivitas. Ringkas kata kemajuan teknologi saat ini benar-benar
telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan umat manusia.
Mengenai
perkembangan ilmu di zaman kontemporer berarti menggambarkan aplikasi ilmu dan
teknologi dalam berbagai sektor kehidupan. Hal tersebut menjadi salah satu
karakteristik utama dari ilmu di zaman kontemporer yang dalam kerangka umumnya
sekaligus menjadi persamaan sifat perkembangan ilmu zaman kontemporer. Satu hal
yang tak sulit untuk disepakati, bahwa hampir semua sisi kehidupan manusia
modern telah disentuh oleh berbagai efek perkembangan ilmu dan teknologi. Salah
satunya yaitu sektor ekonomi yang membutuhkan dan mendapat sentuhan teknolog
Pesatnya
perkembangan teknologi memberikan pengaruh terhadap perkembangan sistem
pembayaran dalam transaksi bisnis terutama dalam menjaga kesinambungan hubungan
bisnis para pihak.7Sistem pembayaran yangmerupakan salah satu pilar penopang
stabilitas sistemkeuangan telah berkembang, yang semula hanya menggunakan uang
tunai, kini sudah merambah pada sistem pembayaran digital atau bisa disebut
sebagai electronic money (e-money).8 Kemajuan teknologi dalam sistempembayaran
menggeser peranan uang tunai (currency) sebagai alat pembayaran kedalam bentuk
pembayaran non tunai yang yang lebih efisien dan ekonomis. Pembayarannon tunai
umumnya dilakukan tidak dengan menggunakan uang sebagai alatpembayaran
melainkan dengan cara transfer antar bank ataupun transfer intra bankmelalui
jaringan internal bank sendiri. Selain itu pembayaran non tunai juga
dapatdilakukan dengan menggunakan kartu sebagai alat pembayaran, misalnya
denganmenggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit.
Era
revolusi industri 4.010 ini menunjukkan semakin meningkatnya teknologi yang
berpengaruh terhadap sistem pembayaran dengan beragam aplikasi yang digunakan
masyarakat sebagai sarana pembayaran non-tunai. Aplikasi pembayaran digital
yang sekarang sedang marak di masyarakat antara lainOVO, GO-PAY, danDANA11.
Kegunaan aplikasi tersebut yaitu untuk mempermudah transaksi di berbagai macam
aktivitas contohnya untuk pembayaran ojek online, pesan antar makanan,
pembayaran tagihan listrik/telepon, pembayaran PDAM, dan masih banyak lagi
kemudahan yang dihasilkan oleh aplikasi pembayaran digital.
Melihat
dari banyaknya praktik yang ada, sistem pembayaran digital sangat efisien dalam
penggunaannya. Meskipun demikian masih banyak masyarakat Indonesia yang belum
menggunakan fasilitas ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya
pengguna uang cash untuk membayar barang atau jasa. Konsumen pengguna sistem
pembayaran digital saat ini umumnya didominasi oleh masyarakat kelas menengah
hingga menengah atas, maupun masyarakat yang sudah melek teknologi.Sehingga
pemerataan penggunaan uang elektronik di Indonesia dirasa masih kurang. Program
less cash society yang dicanangkan oleh pemerintah sendiri merupakan bagian
dari persiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi persaingan global terutama
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah disetujui sejak Januari 2016. Oleh
karena itu, meminimalisir penggunaan uang tunai merupakan salah satu cara agar
nilai mata uang tidak jatuh dan tetap stabil.
Pandangan
Islam mengenai perkembangan sistem pembayaran digital di era revolusi industri
4.0 sangat tepat untuk mengantisipasi terjadinya kasus riba dan ghoror yang
saat ini sudah dianggap tabu di kalangan masyarakat. Dimana sistem pembayaran
dibuat secara transparansi di setiap transaksi yang dilakukan agar tidak
terjadi manipulasi biaya yang digunakan untuk keuntungan pribadi.
1.2
Rumusan Masalah
1. Pengertian
Digital Payment
2. Keuntungan
Digital Payment
3. Perkembangan
Digital Payment di indonesia
1.3
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui
Pengertian Digital Paymment dan Keuntungan dari Digital Payment
2. Mengetahui
Perkembangan di Indonesia
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Digital Payment
Saat ini peran uang kartal atau uang fisik sudah kehilangan
pamornya. Seiring dengan era digital yang semakin berkembang, sudah banyak
transaksi yang dilakukan melalui dunia virtual. Sehingga menjadikan uang tunai
dinilai kurang efisien. Digital payment saat ini dinilai lebih praktis, mudah
dan aman. Sehingga semakin menjadi tren yang mewabah.
Kadang bukan preferensi konsumen sendiri untuk menerapkan
pembayaran digital. Tetapi banyaknya promosi dan kebutuhan yang tersedia hanya
secara online sehingga menuntut para konsumen ikut serta dalam tren pembayaran
digital.
Digital payment atau yang
sering disebut dengan pembayaran digital merupakan jenis pembayaran yang
memanfaatkan media elektronik. Seperti internet banking, sms, mobile banking,
dompet elektronik dan lain sebagainya. Di dalam sistem pembayaran digital ini
semakin hari popularitasnya semakin berkembang. Dengan menggunakan pembayaran
digital memungkinkan seseorang membayar tagihan listrik, tagihan kartu kredit,
cicilan rumah, tagihan air dan lain sebagainya secara otomatis.
2.2 Keuntungan
Digital Payment
Dengan menerapkan pembayaran digital artinya
tugas seseorang akan berkurang setiap bulan. Dengan menggunakan sistem
otomatisasi pembayaran serta teknologi yang ada di dalam digital payment.
Pastinya keuntungan penggunaan pembayaran digital ini tidak cukup sampai disitu
saja. Ada banyak sekali keuntungan yang bisa anda dapatkan di antaranya adalah:
·
Keamanan Transaksi
Saat ini sudah bukan rahasia lagi jika terlalu banyak membawa uang tunai
bisa meningkatkan risiko dicuri, hilang atau dirampok. Dengan menggunakan
pembayaran digital atau uang elektronik, maka ini bisa dijadikan sebagai solusi
untuk menghindari risiko tersebut. Sebab sebuah situs e-banking wajib memenuhi
standar keamanan yang cukup ketat. Sehingga ini menjamin nasabah bank bahwa di
dalam setiap layanan yang disediakan, pihak bank hanya bisa dimanfaatkan bagi
mereka yang benar-benar berhak.
Untuk itu, saat ini pihak bank sudah menggunakan teknik pengamanan yang
sering dipakai di dalam e-banking. Yaitu dengan menggunakan Secure Socket Layer
atau protokol HTTPS. Ini menjadi salah satu hal wajib yang harus ada di dalam
situs internet banking. Sehingga anda harus memeriksa alamat situs yang diakses
apakah menerapkan HTTPS atau HTTP saja.
·
Transaksi Lebih Nyaman
Selain aman, transaksi
dengan menggunakan pembayaran digital juga menawarkan kenyamanan. Dengan
menggunakan pembayaran digital, maka anda kemungkinan bisa melakukan transaksi
tanpa harus pindah tempat. Sehingga anda dapat melakukan pembelian barang atau
pembayaran langsung dari rumah. Bahkan di sela-sela kesibukan kerja.
Saat anda menggunakan pembayaran
digital, anda cukup membayar senilai barang yang anda minta saja. Anda tak
perlu membayar lebih tinggi, sebab pembulatan ke atas dari nilai uang yang
tidak genap.
·
Transaksi Lebih Praktis dan
Mudah
Sudah jelas bahwa sistem
digital payment akan lebih mudah dan lebih praktis jika dibandingkan dengan
pembayaran tunai. Sehingga para pengguna kartu pembayaran digital sangat paham
tentang sistem tersebut. Karena sistem ini bisa mempersingkat proses dari pembayaran.
Sebab anda hanya butuh satu kartu yang digesek atau di tap tanpa perlu repot
merogoh uang ke dalam tas atau dompet. Sesudah pembayaran anda dan juga kasir
tidak perlu repot untuk menghitung uang kembalian.
·
Produk Beragam
Keunggulan lain adalah tersedianya
produk yang beragam seperti kartu kredit, flazz card, dompet elektronik,
internet banking, electronic money, mobile banking dan lain sebagainya. Semua
produk ini bisa dipakai untuk transaksi yang mudah, aman dan cepat.
Berbagai macam produk
tersebut dapat dipakai untuk berbagai layanan yang berhubungan dengan kebutuhan
manusia sehari-hari. Seperti membayar tagihan air tiap bulan, membayar tagihan
listrik, tagihan telepon, kartu kredit, tagihan internet dan lain sebagainya.
Hanya dari tempat anda berdiri, anda dapat membayar semua kebutuhan rutin anda.
Belanja baju, makanan, pulsa bisa dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkan
digital payment ini.
2.3
Perkembangan Digital
Payment
·
1887 Kartu kredit
muncul dalam novel “Looking Backward”
Digital payment adalah salah satu bentuk mobile payment yang kini sedang naik daun. Namun,
transaksi digital sudah dimulai lebih awal lagi, yaitu pembayaran dengan kartu
debit dan kredit.
Banyak yang menyakini konsep kartu kredit sudah muncul
melalui novel Looking Backward pada tahun 1887. Meski, tidak secara gamblang
menyebut kartu kredit, namun konsep yang diceritakan memiliki kesetaraan serta
kesamaan dengan kartu debit yang kita kenal sekarang.
pada awalnya pun, sistem kredit tidak menggunakan plastik
seperti sekarang, melainkan koin ataupun token. Kartu kredit dari plastik yang
kita gunakan sekarang baru mulai dikenal pada 1950-an ketika pemegang kartu
Diners Club sudah mencapai 2.000 orang, Diners Club mulai memanfaatkan kartu
ini sebagai alat transaksi dengan sistem kredit.
Namun, gagasan kartu kredit sebagai sistem hutang belum
benar-benar terealisasi sempurna sampai peluncuran kartu yang kini kita kenal
dengan nama Visa dan MasterCard pada pertengahan hingga akhir 1960-an.
·
1969 Internet Hadir
memulai era digital
Perkembangan dunia digital termasuk digital payment tak terlepas dari dimulainya era
internet. Jika tidak ada internet maka tidak akan ada sistem-sistem pembayaran
yang bersifat digital dan juga mobile. Jadi,
sejarah digital payment berhubungan erat dengan sejarah
internet.
Sejarah internet sendiri dimulai pada 1969 oleh ARPANET,
sebuah jaringan militer yang awalnya dibuat selama periode perang Vietnam.
Namun, teknologi ini kemudian dikenal lebih luas pada tahun 1969 ketika Tim
Berners-Lee mulai menciptakan apa yang kini kita kenal dengan istilah halaman
internet dan juga situs yang mempermudah kita menemukan dan membagikan
informasi melalui internet. Dari sinilah kemudian internet berkembang menjadi
media perdagangan (e-Commerce) pada
pertengahan 1990-an.
·
1983 Ide Uang
elektronik mulai di temukan
Pada awalnya,
konsep uang elektronik hanyalah sebuah gagasan. Adalah David
Lee Chaum yang awalnya mengemukakan
ide mengenai digital cash dalam makalah penelitiannya.
Usulan dari Chaum ini memungkinkan masyarakat memiliki uang secara digital
melalui bank dan membelanjakannya secara offline.
Pada 1988 bersama Amos Fiat dan
Moni Naor, ia mengembangkan gagasan ini untuk memungkinkan transaksi offline menggunakan uang elektronik yang mampu
dideteksi dan dilacak.
Hingga pada 1990 ia membangun perusahaan uang elektronik
bernama DigiCash di Amsterdam untuk mewujudkan ide dari gagasannya. Namun
sayang, perusahaan ini kemudian mengalami kebangkrutan pada 1998 dan Chaum
memutuskan untuk meninggalkan perusahaan ini setahun setelahnya.
·
1994 – Online Banking dan era E-Commerce
Berkembangnya
internet juga memicu perkembangan berbagai sarana prasarana secara online, termasuk sistem pembayaran. Sistem pembayaran
secara online sendiri mulai beroperasi sejak tahun
1990-an
Meskipun
sistem online masih sangat tidak user-friendly, hal itu tidak menghentikan Stanford
Federal Credit Union untuk menjadi institusi pertama yang menawarkan
layanan online banking di tahun 1994.Di dekade ini,
pemain besar dalam digital payment adalah
Milicent dan Ecash yang didirikan pada 1995 dan 1996. Sebagian besar layanan
keuangan online pada masa ini
menggunakan sistem micro payment. Di
era yang sama, Amazon, salah satu pioneer dari e-Commerce didirikan tepatnya pada 1994. Hal
tersebut juga berdampak pada perkembangan transaksi secara online.
·
1998 Paypal
Di akhir era
1990-an tepatnya pada 1998, Paypal memulai sistem mobile payment dengan transaksi nirkabel. Namun
setelahnya, Paypal berfokus pada sistem transaksi online dan menjadi semakin besar setelah
digunakan oleh para pelanggan eBay (perusahaan lelang online).
Seiring
berkembangnya Paypal dan inovasi-inovasi yang ditawarkan, eBay mulai merasa
terancam dan menciptakan sistem pembayaran online-nya sendiri.
Billpoint. Billpoint sendiri bisa dikatakan menjiplak sistem utama dari Paypal.
Billpoint kemudian mulai mencoba memonopoli segala bentuk
transaksi yang ada di eBay. Namun, ternyata hal ini tidak berhasil dan berakhir
dengan diakuisisinya Paypal oleh eBay.
Bersama eBay, Paypal menyadari terlalu sia-sia jika
mereka hanya melayani para pelanggan di eBay saja. Sehingga pada 2014, di tahun
yang sama dengan peluncuran Apple Pay oleh Apple, eBay mengumumkan
perpisahannya dengan Paypal.
Setelah itu, industri mobile payment semakin menggeliat dengan
munculnya raksasa-raksasa lainnya. Seperti Alipay yang akhirnya mampu
mengalakan Paypal dan menjadi sistem mobile payment terbesar
dengan total nilai transaksi hingga 150 miliyar USD pada 2013!
·
Digital Payment kini
Di akhir era
1990-an tepatnya pada 1998, Paypal memulai sistem mobile payment dengan transaksi nirkabel. Namun
setelahnya, Paypal berfokus pada sistem transaksi online dan menjadi semakin besar setelah
digunakan oleh para pelanggan eBay (perusahaan lelang online).
Seiring
berkembangnya Paypal dan inovasi-inovasi yang ditawarkan, eBay mulai merasa
terancam dan menciptakan sistem pembayaran online-nya sendiri.
Billpoint. Billpoint sendiri bisa dikatakan menjiplak sistem utama dari Paypal.
Billpoint kemudian mulai mencoba memonopoli segala bentuk
transaksi yang ada di eBay. Namun, ternyata hal ini tidak berhasil dan berakhir
dengan diakuisisinya Paypal oleh eBay.
Bersama eBay, Paypal menyadari terlalu sia-sia jika
mereka hanya melayani para pelanggan di eBay saja. Sehingga pada 2014, di tahun
yang sama dengan peluncuran Apple Pay oleh Apple, eBay mengumumkan
perpisahannya dengan Paypal.
Setelah itu,
industri mobile payment semakin
menggeliat dengan munculnya raksasa-raksasa lainnya. Seperti Alipay yang akhirnya
mampu mengalakan Paypal dan menjadi sistem mobile payment terbesar
dengan total nilai transaksi hingga 150 miliyar USD pada 2013!
2.4
Perkembangan Digital
Payment Di Indonesia
Dari waktu ke waktu, industri digital di berbagai negara
semakin memperlihatkan perkembangannya termasuk di Indonesia. Hal ini cukup
berdampak besar pada perkembangan digital payment Indonesia yang semakin
beragam. Berbagai digital payment yang banyak digunakan saat ini diantaranya
uang elektronik atau e-money, digital wallet atau e-wallet seperti T-Cash dan
XL Tunai, dan masih banyak jenis yang lainnya.
Seiring dengan perkembangan transaksi tersebut, saat ini
masyarakat di Indonesia terutama yang tinggal di daerah perkotaan sudah mulai
menggunakan metode transaksi non tunai. Riset menunjukan pada tahun 2017
sebanyak 55,80 % mempunyai uang elektronik atau e-money selama setahun kurang.
Selain itu, kurang lebih sebanyak 42,43 % responden menyatakan bahwa uang
elektronik cukup membantu dalam hal mengendalikan pengeluaran.
Perkembangan digital payment di indonesia di bagi ke
dalam 3 perkembangan
- Penerbitan
payment cards
Perkembangan digital
payment di Indonesia diawali dengan penerbitan payment cards. Payment cards ini
berbentuk seperti kartu kredit untuk digunakan sebagai alat pembayaran. Kartu
pembayaran ini sudah populer sejak tahun 1980-an dan dihadirkan untuk
menggantikan pembayaran tunai.
Bagi orang yang sering
bepergian ke luar negeri, kartu kredit dan kartu debit menjadi salah satu media
pembayaran paling praktis. Seiring dengan banyaknya masyarakat yang tertarik
menggunakan kartu kredit ini, banyak juga perbankan yang menawarkan beragam
fitur dan diskon khusus untuk para penggunanya.
Tercatat sepanjang
tahun 2016, Bank Indonesia mengatakan sudah terjadi transaksi Rp. 5.623,91
triliun menggunakan jenis kartu debit atau ATM. Sementara untuk transaksi yang
menggunakan kartu kredit di tahun 2016 mencapai Rp. 281 triliun. Terakhir,
untuk proses transaksi menggunakan e-monet tercatat sebanyak Rp. 7,06 triliun.
- Digital
payment masa kini
Setelah kehadiran
payment cards, digital payment di Indonesia mengalami perubahan dengan hadirnya
m-banking atau e-banking. Dimulai pada tahun 2001, BCA (Bank Central Asia)
mengoperasikan e-banking secara masif via situs Klik BCA.
Kehadiran m-banking
dan e-banking semakin diminati masyarakat di Indonesia terutama bagi mereka
yang gemar berbelanja online di platform e-commerce. Sebagai contoh, Bank BNI
(Bank Nasional Indonesia) mencatat pertumbuhan transaksi internet banking yang
melonjak mencapai 50% dan mobile banking yang tumbuh 40%.
Payment cards mulai
berevolusi menjadi e-money atau uang elektronik. Menurut Peraturan Bank
Indonesia tentang uang elektronik, e-money merupakan nilai uang yang disimpan
secara elektronik dalam media seperti server atau chip.
E-money berbasis chip
biasanya tersedia dalam bentuk kartu yang langsung dikeluarkan oleh perbankan,
seperti E-Money Mandiri, TapCash BNI, Flazz BCA, Brizzi BRI, dan yang lainnya.
Sementara untuk e-money berbasis server yang lebih dikenal dengan e-wallet
contohnya Tcash Telkomsel, Go-Pay Go-Jek, dan lain-lain.
- Digital
payment di masa depan
Di negara lain,
istilah cryptocurrency dan mata uang digital tentunya bukanlah hal yang asing
lagi. Bahkan cryptocurrency yang merupakan bentuk digital payment ini sudah
berkembang dengan pesat, hanya saja di Indonesia metode payment yang satu ini
belum terkenal dan sepopuler payment cards. Meskipun demikian, cryptocurrency
diyakini akan menjadi bentuk digital payment Indonesia masa depan.
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Perkembangan digital
payment di masa kini sangatlah pesat, era globalisasi saat ini memungkinkan itu
terjadi, banyak orang yang terbantu dengan adanya digital payment ini, mulai
dari kemudahan akses, fleksibel bisa di mana saja, dan keaamanan yang terjamin
Pengenalan sistem
pembayaran digital seperti ini juga harus terus digerakan, agar seluruh lapisan
masyarakat bisa memanfaatkan sitem pembayaran ini agar roda perekinomian terus
berputar dan perekonomian indonesia juga semakin modern dan tidak tertinggal
dengan negara lain.
3.2
Saran
1.
Pengawasan terhadap
digital payment
2.
Pengamanan akun
pembayaran agar bebas dari peretasan
Daftar Pustaka
https://blog.mtarget.co/perkembangan-digital-marketing-di-indonesia/
http://eprints.ums.ac.id/40334/5/BAB%20I.pdf
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/RS1_2017_1_890_Bab1.pdf
https://mpaycoid.wordpress.com/2017/03/02/sejarah-digital-payment/
Bagus
BalasHapusSetelah kehadiran payment cards, digital payment di Indonesia mengalami perubahan dengan hadirnya m-banking atau e-banking. Dimulai pada tahun 2001, BCA (Bank Central Asia) mengoperasikan e-banking secara masif via situs Klik BCA Transfer LinkAja ke Shopeepay
BalasHapus